Sumber yang saya
wawancarai tentang pembudidayaan ini adalah seorang petani yang mempunyai lahan
sendiri, yang bernama Bapak Sarkam, 45 tahun. Dengan alamat di Dusun Babatan
Desa Lembeyan Wetan Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan. Bapak Sarkam ini
adalah petani yang berijazahkan SMP, yang menghidupi keluarganya atau sebagai
tulang punggung keluarganya dengan jumlah 4 orang anggota keluarga, yang
beranggotakan, ibu dari Bapak Sarkam, istri, dan 2 anaknya.
Pada pembudidayaan padi ini, Bapak
Sarkam memiliki lahan sendiri dengan luas lahan 0,5 ha atau 5000 m2.
Dengan lahan yang tergolong lumayan luas itu, pada saat pengolahannya, tidak
dilakukan secara sendiri, tetapi membutuhkan pekerja untuk melakukan
pengolahannya. Pengolahan yang dilakukan pada budidaya ini adalah dengan
menggunakan teknologi modern yaitu dengan menggunakan mesin. Yang mana mesin
ini bukan milik dari pemilik lahan,
tetapi punya orang lain, sehingga dalam pengolahannya membutuhkan orang yang
ahli dalam menggunakan mesin pengolahan tanah tersebut. Selain itu, dalam
pengolahannya masih membutuhkan pekerja, berarti perlu adanya biaya sebagai
ongkos para pekerja tersebut. Baik itu sebagai pekerja untuk menanam, mengolah
dan lain sebagainya.
Sarana produksi pada pembudidayaan
ini, seperti benih dan pupuk diperoleh dari hasil pembelian di toko-toko
pertanian. Selain itu, untuk mendapatkan akses sarana produksi tersebut, tidak
hanya di dalam kota, tetapi juga dari luar daerah. Sehingga, bagi petani yang
tidak mempunyai kendaraan, sulit untuk mendapatkan saprodi yang mereka
butuhkan. Jika untuk saprodi dalam hal irigasi juga sama dengan saprodi benih
dan pupuk dalam hal pengaksesannya. Hal tersebut dikarenakan, petani sangat
menggantungkan air pada air hujan. Sehingga pada saat musim kemarau, pada
pembudidayaannya, petani mendapatkan air dengan membeli pada perorangan yang
mempunyai pompa air di daerah tersebut.
Apabila semua sarana produksi sudah
terpenuhi, maka petani melakukan penanamannya. Tata cara tanam padi oleh Bapak
Sarkam yaitu pertama kali melakukan pembibitan atau persemaian pada bedengan
untu memperoleh bibit. Setelah persemaian berumur 17-20 hari, maka bibit siap
ditanam di lahan yang sudah diolah. Pengolahan lahan itu dengan memberikan
pupuk organik sebelum diolah. Setelah diolah, bibit yang siap ditanam tersebut
siap untuk ditanam, dengan jarak yang digunakan 20-23 cm. Apabila padi sudah
mulai tumbuh, maka perlu ada pemupukan yang dilakukan setelah umur 10 hari
dengan pupuk SP-36 1 kwintal, Phonska 50-100 kg dan Urea 50 kg. Kemudian dilakukan
pemupukan kedua setelah umur 20 hari dengan pupuk ZA 50 kg dan Phonska 1
kwintal. Ini adalah pemupukan terakir, tetapi jika suatu saat ada padi yang
terlihat tidak sehat atau menguning karena penyakit maka diberi pupuk kembali
dengan pupuk ZA secukupnya. Selain hal tersebut, biasanya petani juga melakukan
pengendalian terhadap pengganggu yang menyerang. Pengganggu yang biasanya ada
adalah gulma, yang kemudian dikendalikan dengan mekanik yaitu dicabuti.
Selainitu, ada juga OPT yang menyerang seperti belalang dan ulat, yang
dikendalikan dengan kimiawi.
Dari semua pembudidayaan petani
tersebut didapatkan produksi padi yang lumayan baik. Hal tersebut dikarenakan
dipengaruhi adanya musim. Menurut Bapak Sarkam, produksi pertanian akan lebih
tinngi pada musim kemarau dibandingkan pada musim penghujan. Hal ini dapat
diketahui dari produktivitas padi dari musim keduanya. Pada musim kemarau produktivitas
yang yang dihasilkan sekitar 3,5-3,7 ton dengan lahan 0,5 ha tersebut.
Sedangkan pada musim penghujan produktivitasnya sekitar 3,0-3,1 ton.
Dari hasil produksi dan produktivitasnya sangat
menentukan pemasarannya. Pemasaran padi tersebut diserahkan pada tengkulak
sebagai penentu harga. Hal ini dikarenakan petani menerima uang apa adanya
untuk penanaman selanjutnya, yaitu sebagai modal. Dapat juga dikatakan sebagai pengembalian
biaya yang dikeluarkan pada pengolahannya. Tetapi, tidak semua hasil dari
pemanenan tersebut dijual. Sebagian dijual dan sebagiannya lagi digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari. Sehingga, untuk kebutuhan pokok sehari-hari tidak perlu
repot untuk membeli lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar