Senin, 29 Oktober 2012

pratikum peta zona agroekologi



UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
LABORATORIUM HOLTIKULTURA
LAPORAN PRAKTIKUM
GOL/KEL                                           : GOL E/KELOMPOK 4
ANGGOTA                                        : 1.DEVY CRISTIANA                     (121510501020)
                                                              2.AULYA ARTA ERLYNA           (121510501021)
                                                              3.RISKA YULIANTI                      (121510501027)
                                                              4.SITI MAHMUDA T.                    (121510501030)
                                                              5.M.YAHYA ANSORI                   (121510501050)
                                                              6. LUDFI TEGAR RAMADHAN  (121510501135)
ACARA                                              : ANALISIS PETA ZONA AGROEKOLOGI
TANGGAL PRAKTIKUM               : 19 OKTOBER 2012
TANGGAL PENYERAHAN                       : 19 OKTOBER 2012
ASISTEN                                           : 1. LAILY ILMAN W.
                                                              2. NURHALIMAH
                                                              3. ARIS SUSANTO
                                                              4. RISKY MAULANA


                                                                                                                                                      I.            PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Agroekologi adalah ilmu tentang aplikasi konsep dan prinsip-prinsip ekologi untuk mendesain dan mengelola keberlanjutan agroekosistem. Konsep agroekologi adalah untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan. Dalam konteks pertanian, definisi pertanian berkelanjutan ada bermacam-macam. Dari kalangan para pakar ilmu tanah atau agronomi, pertanian berkelanjutan lebih dikenal dengan istilah LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture), yaitu pertanian yang mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya alam dan manusia yang tersedia di tempat (seperti tanah, air, tumbuhan, tanaman, dan hewan lokal serta tenaga manusia, pengetahuan, dan ketrampilan) dan yang secara ekonomi layak, mantap secara ekologis, disesuaikan menurut budaya dan adil secara social
Pertanian yang berkelanjuan dipengaruhi oleh faktor iklim. Iklim dapat secara alami mengelopokkan tumbuhan dan hewan apa yang dapat tumbuh pada suatu daerah tertentu. Seperti pada daerah Jember, tanaman yang dapat tumbuh adalah tembakau, kopi, karet, dll.
Aplikasi agroekologi dapat dikatakan sebagai metode untuk mendiagnosa sistem pertanian yang sehat, dengan mendelineasi prinsip-prinsip ekologi yang sesuai untuk mengembangkan sistem pertanian berkelanjutan. Agroekologi ini bersifat multidimensi karena merupakan perpaduan ilmu ekologi, ekonomi, dan sosial. Ketiga dimensi keilmuan tersebut adalah sebagai dasar penilaian  keberlanjutann, yaitu mantap secara ekologis, berlanjut secara ekonomi, adil, manusiawi, dan luwes.
Karena aspek-aspek agroekologi dapat dipetakan pada skala yang berbeda-beda, maka prinsip-prinsip ekologi dapat didelineasi sebagai zona agroekologi, dengan menggunakan teknologi SIG. Sebagaimana yang telah diterapkan di negara-negara maju.
1.2Tujuan
1.      Menyusun data dan informasi tentang keadaan biosfik dan sosial ekonomi di suatu wilayah ke dalam suatu system pengakalan data dan berbagai jenis peta sehingga tersedia informasi yang terpadu dan memadai keadaan lingkungan di suatu wilayah.
2.      Melakukan analisis tentang kesesuaian beberapa jenis tanaman/komoditas pertanian penting serta kesesuaian teknologi di suatu wilayah.
3.      Mengidentifikasi berbagai komoditas pertanian ungulan spesifik lokasi, serta mengidentifikasi kebutuhan teknologinya.
4.      Memberikan masukan dalam rangka perencanaan penelitian, pengkajian, dan pengenbangan komoditas unggulan spesifik lokasi.



. II TINJAUAN PUSTAKA
Agroekologi adalah pengelompokan suatu wilayah berdasarkan keadaan fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat diharapkan tidak akan berbeda dengan nyata. Komponen utama agroekologi adalah iklim, fisiografi atau bentuk wilayah dan tanah. Karena paling sulit dimodifikasi iklim merupakan perubah yang paling dominan (Soejono,2008) . Pada daerah yang sama dalam kurun waktu yang berbeda kondisi iklim akan dapat sangat breragam (Budi,2007). Di bumi terdapat sejumlah daerah yang memiliki iklim yang sama, disebut zona iklim.  Iklim menentukan jenis tumbuhan apa saja yang tumbuh di suatu daerah. (Bianca,2010)
Dalam hal ini para petani itu kelak harus sanggup menghadapi tantangan unsur-unsur iklim yang telah demikian mempengaruhi tanah pertaniannya,yaitu dengan perlakuan-perlakuan mereka dalam konservasi tanah. (Ance 1990)
Pada wilayah dengan penggunaan lahan yang sudah mantap pilihan komoditas diarahkan pada tanaman yang secara teknis mudah dibudidayakan, secara ekonomis menguntungkan, dan secara sosial dapat diterima masyarakat serta didukung oleh penyediaan sarana produksi yang memadai dan teknologi yang tepat. Pada wilayah dengan penggunaan lahan belum mantap  perlu didisain arahan peruntukan berdasarkan zonasi agroekologi sebagai berikut : (1) pada wilayah datar/landai, untuk tanaman semusim yang sesuai dan menguntungkan, (2) pada wilayah berbukit, untuk wanatani, (3) pada wilayah bergunung, bila lereng <40 % untuk wanatani dan tanaman perkebunan, sedangkan bila lereng >40% dengan ketinggian > 700 m di atas permukaan laut, diarahkan untuk tanaman yang bernilai konservasi ( I Made, 2012)
Ketersediaan data dan informasi zona agroekologi akan sangat membantu optimasi penggunaan lahan dan produksi tanaman yang berkelanjutan (Hendrik, 2010)

III.BAHAN DAN METODE
3.1 TEMPAT DAN WAKTU
Hari jumat pukul 15.20 WIB-selesai, tanggal 19 Oktober 2012 di ruang 2, Fakultas Pertanan Universitas Jember dalam acara Peta Klasifikasi Zona Agroekologi.
3.2 BAHAN DAN ALAT
3.2.1 Bahan
            Data curah hujan
3.2.2 Alat
            1. Alat tulis
            2. kalkulator ilmiah
3.2.3 Cara kerja
1.      Memperoleh data jenis tanah, peta iklim dan peta topografi dengan skala 1:180.000 beserta data dasarnya pada Laboratorium Agroklimat sebagai rujukan.
2.      Dari peta-peta tersebut wilayah dapat dipilah-pilah dan dideliniasi berdasarkan:
a.       Ketinggian yang mewakili rezim suhu yang gterbagi atas rezim / isohyerthemic (ketinggian 0-700 m dpl).
b.      Iklim yang mewakili rezim kebasahan yang terbagi atas Perudic (iklim tipe A dan B1 menurut klasifikasi Oldeman), Udic (iklim tipe B2,C2,dan D2), serta Ustic (tipe iklim ta peternakan)C3, D3, dan E).
c.       Jenis tanah yang dapat diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi FAO, misalnya jenis tanah andisol, alfisol, entisol dan oxisol.
Dengan menumpang tepatkan (overlay) peta wilayah berdasarkan jenis tanah dengan peta rejim kebasahan dan peta rezim suhu maka diperoleh peta agroekologi 1: 180. 000 akan diperoleh Peta Zona Agroekologi.
3.      Dengan peta ini dapat ditentukan jenis tanaman (meliputi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan serta peternakan) yang paling cocok tumbuh atau hidup di zona tersebut.
4.      Melalui pencocokan peta administrasi dengan skala 1 : 180.000 untuk mendeliminasi batas-batas pemerintahan daerah (jurisdiction boundary) dengan tujuan memadukan informasi biofisik dengan informasi mengenal social, ekonomi, budaya dan sebagainya.
 
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1  Hasil
Tabel 1. Peta Potensi Tanaman Berdasarkan Jenis Tanah
1.
Alfisol
Pangan : padi,jagung,kedelai,kacang tanah
Sayuran : sawi,kubis,wortel,kentang
Buah : apel,stroberi
Perkebunan : teh,coklat,kopi, cengkeh, tebu
2.
Andisol
Pangan : padi,umbi, kentang
Sayuran : wortel
Buah : jeruk
Perkebunan : kopi

Tabel 2. Peta Potensi Tanaman Berdasarkan Topografi
1.
Isothermic
Pangan : padi,jagung,ubi jalar
Sayuran : buncis, terong
Buah : srikaya, pisang,nangka,pepaya
Perkebunan : vanili,lada,kelapa
2.
Isohyperthermic
Pangan : padi, ubikayu
Sayuran : cabe ,kacang-kacangan,sawi,tomat
Buah : rambutan, salak, sawo
Perkebunan : coklat,vanili, jarak

Tabel 3. Peta Potensi Tanaman Berdasarkan Tipe Iklim
1.
Ustic
Pangan : kedelai
Sayuran : kacang panjang
Buah : kelapa
Perkebunan : tembakau

Tabel 4. Peta Potensi Tanaman Berdasarkan Zona Agroekologi
NO
ZONA
TANAMAN POTENSI
1
Entisol 2.2
Pangan : Kedelai
Sayuran : Kacang panjang
2
Entisol 2.1
Perkebunan : Kelapa
3
Alfisol 2.1
Pangan : Padi
Sayuran : Buncis
4
Alfisol 2.1
Pangan : Padi,jagung, kedelai
Sayuran : Buncis

1.2.Pembahasan
Komponen agroekologi yang utama itu ada 3 ,yaitu :
1.    Jenis-jenis tanah : 
1)        Alfisol adalah lapisan tanah yang mempunyai permukaan abu-abu sampaicoklat, kandungan basa sedang sampai bebas, dan mengandung horizon ulivialyang menimbun lempeng silikat,dengan tanaman yang cocok tumbuh antaralain mulai dari tanaman pangan,sayuran, buah dan perkebunan : padi, jagung,kedeai, wortel, kentang, apel, teh, kopi, coklat. 
2)        Andisol adalah tanah ini disebut juga tubuh tanah pegunungan tinggi atautropical brown forest ynag mempunyai ketebalan solum tanah, yang akan tebalyaitu sampai 100 - 225 cm berwarna hitam kelabu sampai coklat tua, denganhorizon tanah jelas nampak. Dari warna ini teksturnya adalah debu. Lempungyang berdebu sampai lempung sedangkan strukturnya lemah dan lapisanbawah masih gumpal dan konsistensinya gembur.
3)        Oxisol adalah terdapatnya horizon permukaan tanah oxic yang dalam, horizonyang umumnya tinggi. Kandungan butir - butir lempeng, dikuasai olehhidrotoxida dari besi dan alumunium.
Berpengaruh terhadap tanaman yang sesuai ditanam    berdasarkan jenis tanah yang berbeda-beda.
2.      Macam topografi :
1)      Isohypertermic : adalah perataan suhu tahunan lebih dari 22 ° C padaketinggian 0 – 600 m
2)      Isotermic : adalah perataan suhu tahunan 15 – 22 ° C pada ketinggian 600 –  1600 m3.
3)      Isomesic : adalah perataan suhu tahunan 8 – 10 ° C pada ketingian 1800 – 3000 m.
Topografi merupakan penentu dalam menentukan tanaman yang sesuai atau cocok ditanam sesuai suhu dan ketinggian tertentu.
3.      Macam iklim :
1)      Udic : adalah penampang acuan atau penampang kontrol tanah yang keringselama tidak lebih dari 90 hari, komulatif dalam setahun.3.
2)      Ustic : adalah penampang acuan tanahnya kering selama lebih dari jumlah 90hari dalam setahun, tetapi kuarang dari 90 hari, komulatif dalam setahun
Dalam bidang pertanian, iklim sangat berpengaruh baik dalam terhadap produktivitas tanaman, pengaruh terhadap organisme pengganggu tanaman, dan kondisi tanah. Selain itu, iklim mempunyai manfaat bagi bidang pertanian, antara lain : menentukan waktu tanam dan jenis tanaman yang sesuai.
            Berdasarkan peta zona agroekologi di kecamatan Tegalampel Bondowoso, dapat diketahui beberapa komponen agroekologi di dalamnya. Dapat disimpulkan bahwa, di daerah tersebut mempunyai karakteristik tanah andisol dan alfisol. Sedangkan topografi di daerah tersebut adalah ishotermic dan isohyperthermic yang mempunyai tipe iklim sama yaitu ustic.
Dari analisis tersebut,kami merekomendasikan tanaman potensi yang cocok yaitu padi,jagung,kedelai untuk tanaman pangan, dan untuk tanaman perkebunan adalah kelapa, serta buncis dan kacang panjang untuk tanaman sayuran. Tanaman tersebut telah sesuai dengan tipe iklim,jenis tanah, dan topografi sehinnga memungkinkan petani Kecamatan Tegalampel dapat memperoleh hasil yang maksimal.
Peta zona agroekologi memiliki banyak fungsi antara lain, untuk mengetahui pola persebaran tanaman di suatu daerah. Sehingga, apabila suatu saat kita membutuhkan tanaman untuk dikonsumsi kita dapat mudah menemukannyadengan petunjuk peta ini. Peta ini juga berfungsi untuk memberikan gambar  persebaran keadaan jenis tanah, iklim, suhu, kelembapan di suatu daerah. Makadari itu, kita dapat merekomendasikan tanaman cocok ditanam didaerah tersebut.












DAFTAR PUSTAKA
Adnyana, I Made.2012. Teknologi Zone Agroekologi Dalam Pembangunan   
Pertanian Berwawasan Lingkungan.

Borowski,Bianca.2010.Iklim Dan Perubahan Iklim. Bandung: Mizan Pustaka.

Bustaman , Sjahrul.2012. Potensi Lahan Beserta Alternatif Komoditas Pertanian terpilih Berdasarkan Peta Zona Agroekologi pada setiap Kecamatan di Kabupaten Maluk. http://lenamaluku.wordpress.com/2012/01/02/potensi-lahan-beserta-alternatif-komoditas-pertanian-terpilih-berdasarkan-peta-zona-agroekologi-pada-setiap-kecamatan-di-kabupaten-maluku-tenggara/ (2 Januari 2012 )

Kartasaputra, Ance. 1990. Klimatologi. Jakarta: Bumi Aksara.
Kubelaborbir, Hendrik.2010. Jurnal Agroekologi Kabupaten Keerom Provinsi   Papua Berdasarkan Pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG).Jurnal Agrikultura. 21(1)
Soedjono.2008.Agroekologi. Bandung: Gramedia Pustaka.
Suharjo,Budi.2007.Eliminasi Pengaruh Iklim Pada Komoditi Pertanian Dalam Penelitian Jangka Panjang.Jurnal Forum Statistika dan Komputasi.2(1)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar